Langsung ke konten utama

STMIK PRINGSEWU GELAR PEMOTONGAN HEWAN QURBAN 1439 H


Allahu akbar, Allahu akbar, laa ilaaha illallah wallahu akbar. Allahu akbar walillahil hamd. (artinya: Allah Maha Besar, Allah Maha Besar, tidak ada sesembahan yang berhak disembah selain Allah dan Allah Maha Besar. Allah Maha Besar, segala puji bagi-Nya).
فَصَلِّ لِرَبِّكَ وَانْحَرْ
“Dirikanlah shalat dan berqurbanlah (an nahr).” (Qs. Al Kautsar: 2)
STMIK PRINGSEWU – Hari Kamis besok, (23/8), Mahasiswa/i STMIK Pringsewu akan melakukan pemotongan hewan qurban di halaman Kampus STMIK Pringsewu. Qurban tersebut akan dibagikan kepada masyarakat kurang mampu agar sama-sama dapat merasakan kebahagian pada hari raya idul adha 1439 H.
Dengan kegiatan ini diharapkan seluruh mahasiswa STMIK Pringsewu dapat mengambil hikmah dari proses pemotongan hewan qurban. Bagi mereka yang memahami semangat ajaran islam, utamanya adalah qurban, maka di dalam ibadah ini terdapat nilai-nilai pendidikan yang amat tinggi. Sebenarnya yang dipentingkan dalam ibadah ini memang bukan penyembelihannya, tetapi makna di balik penyembelihan itulah yang lebih diutamakan.
Lewat qurban ini agar kita menghilangkan sifat egoistis, kita harus membuang jauh-jauh sifat ini, Qurban adalah latihan agar umat islam membiasakan diri memperhatikan orang lain, menghilangkan SIFAT KIKIR dan PELIT, dengan membagi-bagikan sebagian rezeki yang dikaruniakan kepadanya., Karena itu qurban tidak cukup dilakukan sekali seumur hidup. Setiap kali kita menjumpai tanggal 10 Dzulhijjah ditambah 3 hari Tasyri’ sedang kita dikaruniai kelapangan rezeki, maka kita laksanakan perintah qurban ini. Jika tidak, Rasulullah SAW memberikan peringatan keras kepada kita dalam sebuah sabdanya: “barang siapa yang mempunyai kelapangan untuk berqurban tapi tidak melaksanakannya, maka janganlah dia dekat-dekat tempat kami sholat”.
Rasulullah SAW tidak hanya memberi ancaman kepada umatnya yang enggan melaksanakan kurban, tetapi juga memberikan semangat dan rangsangan agar umatnya dengan sukacita melaksanakan perintah ini. Sabdanya lagi, “Tidak ada amalan anak Adam pada hari Nahar yang disukai Alloh selain daripada menyembelih qurban. Qurban-qurban itu akan datang kepada orang-orang yang melakukannyapada hari kiamat seperti keadaannya semula, yaitu lengkap dengan anggotanya, tulangnya, tanduknya dan bulunya. darah qurban itu terlebih dahulu jatuh ke suatu tempat yang disediakan Tuhan sebelum jatuh ke atas tanah. Oleh Sebab itu, berqurbanlah dengan senang hati” (Hadits riwayat Tirmidzi dan Ibnu Majah dari A’isyah)
Hikmah ibadah qurban tidak akan pernah hilang dimakan waktu. Dengan ibadah qurban tersebut dapat dijalin taqarrub ila Allah yaitu mendekat diri kepada Allah SWT.
Shalat hari raya termasuk khususiat atau keistimewaan bagi umat Islam seperti juga shalat istisqa’ (minta hujan) dan kusuf (gerhana matahari). Di antara dua shalat hari raya itu maka shalat Idul Adha lebih afdal dari shalat Idulfitri karena terdapat nas Al-Quran QS. (Al-Kautsar : 2) – “Oleh itu, kerjakanlah shalat (Idul Adha) karena Tuhanmu semata-mata, dan sembelihlah qurban (sebagai bersyukur).” Ibadah yang dituntut pada Idul Adha bukan sebatas ibadah jasadi yaitu shalat tetapi juga ibadah yang melibatkan pengorbanan harta yaitu melakukan penyembelihan hewan qurban yang sunat muakkad bagi umat Islam dan makruh meninggalkan oleh orang yang mampu.
Rasulullah SAW : “Siapa yang mempunyai kemampuan untuk berqurban tetapi tidak berqurban, maka jangan hadir di tempat shalat kami.” Semoga saja bagi yang melakukan qurban di hari tersebut diampunkan dosanya dan ahli rumahnya pada titik pertama darah sembelihan qurban tertumpah ke tanah. Berqurban adalah bukti taqwa dan tawakkal kepada Allah SWT, yang akan menumbuhkan semangat hidup tidak pernah mengenal putus asa dari lindungan Allah SWT.
Di dalam syariat yang dibawa oleh Rasulullah SAW, perintah dan larangan selalu ada dan terus berjalan kepada setiap hamba selama ruh masih bersama jasadnya. Dan selama itu pula manusia dapat menambah kedekatannya kepada Allah SWT dengan melakukan perintah-perintah syariat yang mulia. Baik yang berupa kewajiban maupun yang sunnah.
Setiap perintah Allah SWT sudah disesuaikan dengan kadar kemampuan dan kesanggupan hambaNya (QS. Al-Baqarah : 286). Begitu pula setiap apa yang diperintahkanNya itu pasti mengandung makna dan hikmah di dalamnya. Seperti ibadah shalat, zakat, puasa, ibadah haji, dan juga ibadah qurban. Kadang kala kita sebagai makhlukNya tidak mengetahui dan menyadari akan hikmah tersebut. Bahkan cenderung menganggapnya sebagai beban yang memberatkan, terlebih pada perintah ibadah yang mengharuskan kita untuk mengeluarkan harta seperti halnya ibadah qurban, padahal begitu besar keutamaan dan hikmah dibalik ibadah qurban.
Alangkah ruginya manusia jika di dunia hanya beribadah yang wajib saja atau dengan kata lain setelah bermuamalah dia kembali modal, tidak mendapat keuntungan sedikitpun. Maka ibadah sunnah ini hendaknya kita kejar, kita amalkan, sebab itulah bukti kesetiaan kita dalam mengikuti dan mencintai Rasulullah SAW, beliau bersabda : “Barang siapa menghidupkan sunnahku, maka dia telah mencintaiku, dan siapa yang mencintaiku, maka kelak akan berkumpul bersamaku di surga“. (HR. As Sijizi dari Anas bin Malik, lihat Al Jami’ush Shoghir)
Bahkan dalam hadits qudsi Allah menyatakan bahwa Dia sangat cinta kepada hamba yang suka menjalankan amal-amal sunnah, sehingga manakala Dia telah mencintai hamba tersebut, Dia akan menjaga matanya, pendengarannya, tangan dan kakinya. Semua anggota tubuhnya akan terjaga dari maksiat dan pelanggaran. Sebagaimana diriwayatkan oleh Imam Al Bukhori dari Abu Hurairah RA.
Dari sekian banyak sunnah yang telah diajarkan oleh Rasulullah SAW adalah melakukan ibadah qurban. Kesunnahan berqurban ini adalah sunnah muakkadah, artinya kesunnahan yang sangat ditekankan dan dianjurkan.
Sebagaimana diriwayatkan oleh imam Muslim dalam Shohihnya dari Anas bin Malik, beliau berkata “Rasulullah saw berudhiyah (berkurban) dengan dua kambing putih dan bertanduk, beliau menyembelih dengan tangan beliau sendiri yang mulia, beliau mengawali (penyembelihan itu) dengan basmalah kemudian bertakbir …”
HIKMAH YANG BISA KITA AMBIL DARI IBADAH QURBAN
Ibadah Kurban memiliki pesan moral yang sangat dalam. Seperti pesan yang terkandung dalam makna bahasanya. Qurb atau qurbân berarti “dekat” dengan imbuhan ân (alif dan nun) yang mengandung arti “kesempurnaan”, sehingga qurbân yang diindonesiakan dengan “kurban” berarti “kedekatan yang sempurna”. Kata Qurbân berulang tiga kali dalam al-Qur’an, yaitu pada QS.Ali Imran/3: 183, al-Ma’idah/5: 27, dan al-Ahqaf/46: 28.
Pertama, sebagai bukti nyata ekspresi syukur, “Supaya mereka menyebut nama Allah atas apa yang Allah karuniakan kepada mereka berupa binatang ternak….” (QS. 22:34);
Kedua, bukti sebagai hamba bertaqwa, “Daging daging qurban dan darahnya itu sekali kali tidak dapat mencapai (keridhaan) Allah, tetapi ketaqwaanmulah yang dapat mencapainya…” (QS. 22:37);
Ketiga, terakuinya sebagai umat Rasulullah SAW, “Barang siapa yang mempunyai keluasan (harta) dan tidak mau berqurban, maka janganlah mendekati tempat shalat kami !” (HR. Ahmad, Ibnu Majah, Al Hakim, Ad Daruquthni dan Al Baihaqi);
Keempat, meraih ampunan dosa, ”Fatimah, berdirilah dan saksikan hewan sembelihanmu itu. Sesungguhnya kamu diampuni pada saat awal tetesan darah itu dari dosa dosa yang kamu lakukan…” (HR. Abu Daud dan At-Tirmizi);
Kelima, pahala yang sangat besar, “Pada setiap lembar bulunya itu kita memperoleh satu kebaikan,” (HR. Ahmad dan Ibnu Majah);
Keenam, mendapat kesaksian yang indah dari hewan Qurban kita kelak, “Sesungguhnya ia (hewan qurban) akan datang pada hari kiamat dengan tanduk, kuku dan bulunya. Dan sesungguhnya darah hewan qurban akan jatuh pada sebuah tempat di dekat Allah sebelum darah mengalir menyentuh tanah. Maka berbahagialah jiwa dengannya”. (HR. At Tirmidzi, Ibnu Majah dan Al Hakim).
Demikian besar keutamaan ibadah kurban, Semoga Allah SWT memberikan keluasan rejeki kepada kita semua untuk memenuhinya dan menerima amal ibadah qurban kita. Amin yra.
Beruntunglah bagi orang bertakwa, Berbahagia orang yang bertawakkal kepada Allah SWT, Hidup didunia diperlukan sikap teguh pantang menyerah, setiap insan Muslim selalu hidup dalam sikap optimis dengan taqwa yang benar kepada Allah SWT dan senantiasa berserah diri kepada Allah SWT. (*na)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

PERINGATI HARI KARTINI SELURUH PETUGAS UPACARA STMIK PRINGSEWU ADALAH PEREMPUAN

STMIK PRINGSEWU  – Sebagai wujud rasa penghormatan kepada perjuangan pahlawan kita, Ibu Kartini, Sabtu, 21 April 2018 – Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer (STMIK) Pringsewu menyelenggarakan Upacara Bendera Peringatan Hari Kartini ke-139 dihalaman Kampus STMIK Pringsewu. Upacara Hari Kartini di halaman kampus ini dihadiri bapak/ibu dosen dan mahasiswa. Menariknya, dalam upacara ini, seluruh petugasnya adalah perempuan. Bertindak sebagai inspektur upacara Wakil Ketua I Elisabet Yunaeti A, M.T.I. Dalam amanatnya, Elisabet meminta agar momen hari Kartini jadi tonggak kebangkitan para perempuan, perempuan bisa meraih prestasi seperti kaum laki-laki. Jadi, mari kita jadikan momen ini untuk bangkit sekaligus instrospeksi diri, ucapnya. Setelah upacara selesai, akan dilaksanakan lomba membuat nasi goreng antar mahasiswa bertempat di halaman kampus.( *na ) Filed in:   BEM ,  Info Kampus ,  Umum

STMIK PRINGSEWU GELAR SARASEHAN KEBANGSAAN

STMIK PRINGSEWU  – Sabtu (28/4), Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer (STMIK) Pringsewu menyelenggarakan sarasehan kebangsaan dengan tema “Dalam Rangka Membendung Arus Radikal dan Terorisme di Wilayah Hukum Polda Lampung” bertempat di Aula Lt. II Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer (STMIK) Pringsewu. Sarasehan Kebangsaan dengan tema “Dalam Rangka Membendung Arus Radikal dan Terorisme di Wilayah Hukum Polda Lampung” menghadirkan narasumber Kombes Pol Yosi Hariyoso (Kepala Biro Operasi Polda Lampung), Ken Setiawan (Mantan Komandan Negara Islam Indonesia) dihadiri Kepala Kesbangpol Pringsewu Sukarman, Wakil Ketua I Bidang Akademik Elisabet Y. A, M.T.I, Wakil Ketua III Bidang Kemahasiswaan Nur Aminudin, M.T.I, Ka. LPPM M. Muslihudin, M.T.I, Kaprodi Sistem Informasi Tri Susilowati, M.T.I, Kaprodi Manajemen Informatika Oktafianto, M.T.I serta bapak ibu dosen STMIK Pringsewu. Sarasehan Kebangsaan dibuka Wakil Ketua III Bidang Kemahasiswaan STMIK Pringse...

STMIK PRINGSEWU Raih Sinta Awards 2018

STMIK PRINGSEWU  berhasil meraih Science and Technology Index (Sinta) Awards Tahun 2018 sebagai institusi dengan produktivitas publikasi dari Kementerian, Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Kemenristek Dikti). Penghargaan diterima oleh Ketua LLPM STMIK Pringsewu M. Muslihudin, M.T.I di Auditorium Gedung D Kemenristek Dikti RI, Jakarta, Rabu (4/7). “Sinta Awards 2018 ini dipersembahkan untuk segenap sivitas akademika STMIK Pringsewu yang sangat gigih meningkatkan publikasi ilmiah hasil penelitian dan pengadian masyarakat,” ujarnya. Menurutnya, Sinta Awards sebagai ajang yang positif untuk motivasi peningkatan publikasi ilmiah dan merupakan prestasi gemilang sivitas akademisi STMIK Pringsewu dalam produktivitas publikasi ilmiah. STMIK Pringsewu memiliki Produktifitas Publikasi yang membanggakan yaitu berdasarkan penilaian dalam jangka waktu 3 Tahun terahir 2016-2018 STMIK Pringsewu Masuk 100 Top Affilation yaitu dengan Peringkat 77 dan dengan Score Nilai 92. “Kami b...