Langsung ke konten utama

Kabel Bawah Laut Sepanjang 2.400 Kilometer Hubungkan Australia dan Asia Tenggara

JAKARTA - Hari ini, sistem kabel bawah laut milik AARNet, Google, Indosat Ooredoo, Singtel, SubPartners dan Telstra telah selesai dibangun di Floreat Beach, Perth.
Kabel internet bawah laut yang dinamakan Indigo ini merupakan bagian pertama dari bentangan kabel sepanjang 2400 km dari Pulau Christmas ke Perth. Selanjutnya, kabel akan kembali di gelar di bagian barat antara Singapura dan Indonesia. Pembangunan sistem ini diharapkan akan selesai pada akhir Desember 2018.
Pencapaian ini merupakan kelanjutan dari pengumuman konsorsium sebelumnya pada April 2017 yang melakukan kerjasama dengan Alcatel Submarine Networks (ASN) untuk membangun sistem kabel bawah laut Indigo yang menghubungkan Singapura, Perth dan Sydney.
Akan ada tambahan dua pasang serat optik yang menghubungkan Singapura dan Jakarta melalui sebuah unit penyambungan (branching unit).
Lengkapnya, sistem kabel bawah laut Indigo akan membentang sekira sepanjang 9200 km. Kabel bawah laut ini diharapkan untuk memperkuat jaringan antara Australia dan pasar Asia Tenggara yang berkembang pesat, menghadirkan latency yang diklaim lebih rendah dan meningkatkan keandalan.
 Kemudian, kabel bawah laut Indigo menggunakan kabel optik koheren terkini. Indigo mampu mendukung internet hingga 36 terabits per detik, setara dengan kecepatan streaming jutaan film secara bersamaan dalam satu detik.“Pembangunan kabel INDIGO WEST telah meningkatkan keahlian teknik Telstra dan juga memperluas skala network kami di Australia. Kabel ini akan terhubung dengan jaringan teresterial Telstra yang luas untuk menyediakan konektivitas lanjutan di seluruh Australia,” kata Paul abfalter, Head of North Asia & Global Wholesale Telstra.
Paul menambahkan, jika proyek ini telah selesai sistem kabel akan memperkuat jaringan antara Australia dan pasar Asia Tenggara yang berkembang pesat.
Jaringan bawah laut ini, menurut dia menjadi kunci dari strategi pertumbuhan internasional serta melanjutkan investasi untuk penambahan kapasitas guna memenuhi permintaan data yang terus meningkat.
Sementara itu, CEO AARNet Chris Hancock mengatakan jika Indigo akan menyediakan infrastruktur penting untuk memenuhi pertumbuhan masa depan dalam hal kolaborasi penelitian dan pendidikan trans-nasional antara Australia dan mitra di Asia.
Untuk Indonesia, President Director & CEO Indosat Ooredoo, Joy Wahjudi mengatakan karena melintasi Indonesia pembangunan sistem ini juga berguna untuk masyarakat di Tanah Air. Pasalnya Indonesia mampu menikmati akses internet cepat berkelas dunia.
“Kami menantikan pendaratan kabel laut Indigo untuk Indosat Ooredoo di Jakarta, dengan target untuk kedua segmen pelanggan kami, bisnis dan retail, agar dapat menikmati akses global, guna meningkatkan performansi bisnis mereka dan juga meningkatkan kualitas hidup mereka melalui konektivitas data dan akses internet berkelas dunia,” kata dia.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

PERINGATI HARI KARTINI SELURUH PETUGAS UPACARA STMIK PRINGSEWU ADALAH PEREMPUAN

STMIK PRINGSEWU  – Sebagai wujud rasa penghormatan kepada perjuangan pahlawan kita, Ibu Kartini, Sabtu, 21 April 2018 – Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer (STMIK) Pringsewu menyelenggarakan Upacara Bendera Peringatan Hari Kartini ke-139 dihalaman Kampus STMIK Pringsewu. Upacara Hari Kartini di halaman kampus ini dihadiri bapak/ibu dosen dan mahasiswa. Menariknya, dalam upacara ini, seluruh petugasnya adalah perempuan. Bertindak sebagai inspektur upacara Wakil Ketua I Elisabet Yunaeti A, M.T.I. Dalam amanatnya, Elisabet meminta agar momen hari Kartini jadi tonggak kebangkitan para perempuan, perempuan bisa meraih prestasi seperti kaum laki-laki. Jadi, mari kita jadikan momen ini untuk bangkit sekaligus instrospeksi diri, ucapnya. Setelah upacara selesai, akan dilaksanakan lomba membuat nasi goreng antar mahasiswa bertempat di halaman kampus.( *na ) Filed in:   BEM ,  Info Kampus ,  Umum

STMIK PRINGSEWU GELAR SARASEHAN KEBANGSAAN

STMIK PRINGSEWU  – Sabtu (28/4), Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer (STMIK) Pringsewu menyelenggarakan sarasehan kebangsaan dengan tema “Dalam Rangka Membendung Arus Radikal dan Terorisme di Wilayah Hukum Polda Lampung” bertempat di Aula Lt. II Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer (STMIK) Pringsewu. Sarasehan Kebangsaan dengan tema “Dalam Rangka Membendung Arus Radikal dan Terorisme di Wilayah Hukum Polda Lampung” menghadirkan narasumber Kombes Pol Yosi Hariyoso (Kepala Biro Operasi Polda Lampung), Ken Setiawan (Mantan Komandan Negara Islam Indonesia) dihadiri Kepala Kesbangpol Pringsewu Sukarman, Wakil Ketua I Bidang Akademik Elisabet Y. A, M.T.I, Wakil Ketua III Bidang Kemahasiswaan Nur Aminudin, M.T.I, Ka. LPPM M. Muslihudin, M.T.I, Kaprodi Sistem Informasi Tri Susilowati, M.T.I, Kaprodi Manajemen Informatika Oktafianto, M.T.I serta bapak ibu dosen STMIK Pringsewu. Sarasehan Kebangsaan dibuka Wakil Ketua III Bidang Kemahasiswaan STMIK Pringsewu,

Kacamata Google Glass 2 Meluncur 2019?

KOMPAS.com - Setelah sempat “mati suri”, kacamata pintar Google Glass akhirnya lahir kembali pada pertengahan 2017 lalu. Bedanya, perangkat tersebut kini ditambahi embel-embel “Enterprise Edition”. Sesuai namanya, Google Glass Enterprise Edition menyasar perusahaan, khususnya para pekerja di industri manufaktur. Ada teknologi Augmented Reality (AR) yang tersemat pada kacamata pintar tersebut untuk menampilkan animasi berisi intruksi manual dan panduan perakitan. Agaknya strategi ini berhasil, sehingga Google kembali menghadirkan Glass Enterprise Edition generasi kedua. Informasinya terendus dari situs sertifikasi FCC, dengan nomor model A4R-GG2. Sekilas, desainnya masih identik dengan generasi pertama. Letak tombolnya masih sama, dengan mekanisme engsel yang membuat perangkat bisa dilipat. Ada tombol daya di bagai belakang, lengkap dengan logo “Glass”. Menurut sumber dalam, peningkatan akan lebih terasa pada pengalaman penggunaan dan spesifikasi. Prosesornya bakal lebih mumpuni, begi