Langsung ke konten utama

Ini Konten yang Dikonsumsi Anak-Anak saat Mengakses Internet

JAKARTA - Perkembangan digital sekarang ini mampu membuat masyarakat tidak lepas dari internet, tak terkecuali anak-anak. Belum lama ini Kapersky Lab mengungkapkan laporan terbaru mengenai aktivitas online anak-anak saat liburan.
Penelitian tersebut menunjukkan apa saja konten yang ditonton, didengarkan, dan dibeli oleh anak-anak serta penelusuran secara online saat mereka tidak di sekolah.Lengkapnya, laporan ini menunjukkan statistik anonim yang tidak mengungkap nama, mengenai situs web yang dikunjungi menggunakan PC Windows dan Mac, dan aktivitas pencarian pada perangkat PC Windows, Mac, Android dan iOS dari Juni hingga pertengahan Agustus 2018.
"Statistik diambil dari produk unggulan Kaspersky Lab yang memiliki fitur aktif modul Parental Control dan Kaspersky Safe Kids, sebuah layanan mandiri yang dipasang untuk perlindungan online anak-anak. Anak-anak lebih cenderung menonton konten video dan mendengarkan musik, daripada menghabiskan waktu di media sosial saat liburannya," kata Corporate Communications Manager Kaspersky Lab South East Asia, Sanjeev Nair dalam keterangan resmi, Rabu (12/9/2018).Lebih lanjut, penelitian ini mengungkapkan bahwa anak-anak menghabiskan lebih banyak waktu di Youtube dan khususnya menunjukkan minat yang cukup tinggi pada blogger PewDiePie. Beberapa dari mereka juga suka menghabiskan waktu menonton sejumlah serial TV di Netflix.
Sementara anak lebih kecil memilih Nickelodeon, Cartoon Network, dan saluran Disney serta kartun SpongeBob SquarePants. Selain itu, game online juga semakin digemari dengan Fortnite menjadi yang paling banyak diminati melampaui PUBG sebagai game online paling populer
"Untuk kategori musik, banyak anak-anak menggunakan layanan streaming seperti Spotify, Soundcloud, dan iTunes untuk mendengarkan lagu, dengan rap sebagai genre paling populer. Rapper XXXTentacion yang dikenal karena insiden penembakan di musim panas lalu mengakibatkan meningkatnya pencarian informasi tentang kematiannya. Seiring mencuatnya kasus tersebut, anak-anak lebih banyak mendengarkan lagu dari XXXTentacion dibandingkan artis lainnya." katanya.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Jenis jenis virus komputer

1. Spoofing Spoofing adalah teknik untuk mendapatkan akses yang tidak sah ke suatu komputer atau informasi. Dalam teknik Spoofing, untuk memalsukan bahwa mereka adalah host yang terpercaya, penyerang berpura-pura agar pengguna tidak mengetahui teknik ini. 2. DDOS (distributed denial of service) Serangan DDOS merupakan serangan trhadap komputer atau server di dalam sebuah jaringan dengan cara menghabiskan resource yang dimiliki komputer. Sehingga komputer tersebut tidak bisa berjalan dengan baik sehingga secara tidak langsung mencegah pengguna lain memperoleh akses layanan dari komputer yang diserang. 3.DNS Poisoning DNS Poisoning adalah cara untuk menembus pertahanan dengan menyampaikan IP Address mengenai host. DNS Poisoning mempunyai tujuan mengalihkan lalu lintas paket data dari tujuan aslinya. 4. Sniffer Sniffer Paket atau penganalisa paket dapat pula diartikan 'penyadap paket') yang juga dikenal sebagai Network Analyzers atau Ethernet Sniffer...

TUGAS MK BP1 TUGAS 2.5

Private Sub chkbold_Click() 'membuat teks tebal If chkbold.Value = 1 Then     lblteks.FontBold = True Else     lblteks.FontBold = False End If End Sub Private Sub chkitalic_Click() 'membuat teks miring If chkitalic.Value = 1 Then     lblteks.FontItalic = True Else     lblteks.FontItalic = False End If End Sub Private Sub chkstrike_Click() 'membuat teks strikeout If chkstrike.Value = 1 Then     lblteks.FontStrikethru = True Else     lblteks.FontStrikethru = False End If End Sub Private Sub chkunder_Click() 'membuat teks garis bawah If chkunder.Value = 1 Then     lblteks.FontUnderline = True Else     lblteks.FontUnderline = False End If End Sub Private Sub Command1_Click() End End Sub Private Sub Optblue_Click() 'membuat teks berwarna biru lblteks.ForeColor = vbBlue ...

Kacamata Google Glass 2 Meluncur 2019?

KOMPAS.com - Setelah sempat “mati suri”, kacamata pintar Google Glass akhirnya lahir kembali pada pertengahan 2017 lalu. Bedanya, perangkat tersebut kini ditambahi embel-embel “Enterprise Edition”. Sesuai namanya, Google Glass Enterprise Edition menyasar perusahaan, khususnya para pekerja di industri manufaktur. Ada teknologi Augmented Reality (AR) yang tersemat pada kacamata pintar tersebut untuk menampilkan animasi berisi intruksi manual dan panduan perakitan. Agaknya strategi ini berhasil, sehingga Google kembali menghadirkan Glass Enterprise Edition generasi kedua. Informasinya terendus dari situs sertifikasi FCC, dengan nomor model A4R-GG2. Sekilas, desainnya masih identik dengan generasi pertama. Letak tombolnya masih sama, dengan mekanisme engsel yang membuat perangkat bisa dilipat. Ada tombol daya di bagai belakang, lengkap dengan logo “Glass”. Menurut sumber dalam, peningkatan akan lebih terasa pada pengalaman penggunaan dan spesifikasi. Prosesornya bakal lebih mumpuni, begi...