Langsung ke konten utama

MAHASISWA STMIK PRINGSEWU GELAR BAZAR


STMIK PRINGSEWU – Sabtu (31/3), Mahasiswa Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer (STMIK) Pringsewu menggelar bazar kewirausahaan di Pendopo Pringsewu yang beralamat di Jalan Jenderal Sudirman, Pringsewu Barat, Pringsewu, Kabupaten Pringsewu.

Bazar kewirausahaan tersebut dibuka Dedi Irawan selaku dosen pengampu mata kuliah Kewirausahaan, beliau mengatakan, kami selaku dosen sangat mengapresiasi kegiatan positif ini. Bazar ini tujuannya adalah untuk membina silahturahmi dalam suasana yang berbeda dan menumbuhkan semangat kewirausahaan. Konsep kewirausahaan juga merupakan program Pemerintah yang sedang dilaksanakan saat ini. Bagaimana menumbuhkan kewirausahaan itu disemua lini termasuk mahasiswa. Karena mahasiswa nanti orientasinya setelah lulus tidak hanya mencari pekerjaan tapi mereka bisa menciptakan lapangan pekerjaan sendiri, selain itu kegiatan tersebut merupakan rangkain kegiatan yang dilakukan dalam rangka HUT Kabupaten Pringsewu ke-9, ucapnya.

Sementara Nur Aminudin selaku Wakil Ketua III Bidang Kemahasiswaan menambahkan, kegiatan tersebut mempunyai tujuan untuk (1). Memberikan bekal kepada mahasiswa dalam memperoleh usaha didunia bisnis, (2). Mensosialisasikan para mahasiswa untuk tidak malu bekerja dalam dunia bisnis dan dagang, (3). Menjadikan mahasiswa tangguh dan cermat untuk berinteraksi dengan orang lain, (4). Menghasilkan mahasiswa/i yang kreatif dan inovatif, (5). Memberikan motivasi kepada mahasiswa/i agar mampu membuka usaha sendiri atau membuka lapangan kerja, (6). Memberikan pengalaman berwirausaha untuk mahasiswa/i.
Kami berharap bazar dalam rangka menyambut hari ulang tahun ke 9 kabupaten pringsewu ini menjadi momentum untuk menumbuhkan semangat kewirausahaan disemua kalangan. Tumbuhkan Jiwa Kreativitas lewat Bazar Kewirausahaan, Mahasiswa/i program studi S-1 Sistem Informasi, D-3 Manajemen Informatika STMIK Pringsewu juga punya jiwa kewirausahaan. Mudah-mudahan kegiatan ini bisa memacu mahasiswa/i STMIK Pringsewu untuk bisa membuat lapangan pekerjaan. STMIK Pringsewu sangat mendukung program pemerintah bahwa orientasi lulusan adalah berwirausaha bukan menggantungkan diri dari instansi negeri maupun swasta,” ungkapnya.
Terpisah, Ketua BEM STMIK Pringsewu Priyanti sekaligus panitia pelaksana menyampaikan, para mahasiswa diberikan kebebasan berkreasi menciptakan produk yang dijual, serta bebas berinovasi bagaimana cara menjualnya. Banyaknya peserta bazar memberikan makna positif bagi mahasiswa untuk berpikir keras dan cerdas, agar bisa tampil menarik dan unggul dibandingkan yang lain. Selain itu hal yang tak kalah penting adalah memperoleh pengalaman secara nyata, yakni bisa merasakan bagaimana menawarkan dan menjual produk kepada konsumen, ungkap Prianti. (*na)
Filed in: BEMInfo KampusInfo PentingResourcesUmum

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tren Mode Gelap, Microsoft Malah Siapkan Tema Cerah Windows 10

KOMPAS.com - Jika Google akhir-akhir ini tengah gencar merilis tema gelap untuk aplikasinya, berbeda halnya dengan Microsoft. Raksasa teknologi ini justru menyiapkan sebuah tema cerah dengan warna terang yang dominan untuk sistem operasi Windows 10. Tema cerah atau "light theme" diumumkan Microsoft lewat blog resminya. Tema ini dijanjikan akan hadir pada pembaruan besar Windows 10 berikutnya yakni sekitar bulan April 2019 mendatang. Kendati demikian tema cerah ini sudah dapat dinikmati pengguna lewat Windows Insider. "Sejak kami perkenalkan fitur untuk memilih warna terang dan gelap di Windows 10, kami telah mendengar banyak masukan yang meminta agar dua opsi ini dipisahkan," tulis Microsoft di blog resminya. "Saat Anda memperbarui Windows 10 ke build ini, sistem tidak akan berubah secara otomatis ke tema cerah. Ini karena kami ingin Anda sendiri yang menentukan. Kami meninggalkan pilihan di tangan Anda," imbuh Microsoft. Sesuai dengan namanya, ketika li...

Izin Frekuensi 4G Bolt Terancam Dicabut, Ini Alasannya

JAKARTA, KOMPAS.com - Kondisi operator penyedia layanan internet berbasis 4G LTE, Bolt, tengah berada di ujung tanduk. Izin penggunaan frekuensi di spektrum 2,3 GHz yang digunakan Bolt untuk menggelar 4G LTE besutannya terancam dicabut oleh pemerintah. Hal ini dikemukakan secara langsung oleh Menteri Komunikasi dan Informatika (Kominfo), Rudiantara. Menurut Rudiantara, Kominfo telah melakukan evaluasi terkait kinerja dan kewajiban operator broadband di Indonesia secara berkala. Dari hasil evaluasi inilah pemerintah menyatakan akan bertindak tegas pada PT First Media Tbk. dan PT Internux selaku penyelenggara layanan internet Broadband Wireless Access (BWA) bermerek Bolt. Apa alasannya? Dari evaluasi tersebut diketahui kedua pihak memiliki utang Biaya Hak Penggunaan (BHP) frekuensi pada pemerintah yang harus segera dilunasi sebelum tenggal tanggal 17 November 2018. Baca juga: Menkominfo Tegaskan Bakal Cabut Izin Bolt dan Firstmedia 17 November Tunggakan tersebut mencapai angka keseluru...

China Sudah Sudah Bersiap Gelar Internet 6G

KOMPAS.com - Standardisasi jaringan internet generasi kelima ( 5G) telah rampung pada pertengahan 2018 ini. Implementasinya sendiri diramalkan baru mulai masif tahun depan. Beberapa vendor dan operator telekomunikasi masih dalam proses mematangkan diri mengadopsi teknologi 5G. Namun, China agaknya sudah tak sabar beranjak ke 6G. Saat ini, tim khusus yang menggodok 5G di bawah Kementerian Industri dan Teknologi Informasi China dalam tahap persiapan untuk menghadapi era 6G. Hal ini dikemukakan sang kepala tim, Su Xin. "Penelitian dan pengembangan awal jaringan 6G dimulai 2020," kata dia. Jika semua proses lancar, jaringan 6G ditargetkan mulai komersil pada 2030 mendatang. Menurut Su Xin, kecepatan jaringan internet 6G bisa 10 kali lebih andal ketimbang 5G. Padahal, jaringan 5G saja sudah membawa peradaban baru bagi masyarakat modern dengan memunculkan tren "Internet of Things". Kecepatan rata-ratanya 300 Mbps, tergantung lokasi. Dengan begitu, data 1GB bisa diunduh ...